MotoGP San Marino: Dominasi Pedrosa, Tragedi Tomizawa

0
Pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, mengungguli Jorge Lorenzo, The Doctor, dan Casey Stoner dan menunjukkan dominasinya di seri ke-12 MotoGP di San Marino hari ini (05/09, pk 14:00 waktu setempat). Pembalap favorit tuan rumah, Valentino Rossi, finish di posisi ke-tiga di depan publiknya sendiri. Bagi Dani Pedrosa, kemenangan ini adalah kemenangan yang keempat di musim ini sekaligus merupakan kemenangan back-to-back nya yang pertama di kelas paling bergengsi, MotoGP.

Sejak babak kualifikasi di hari Sabtu, Dani Pedrosa tampil percaya diri dengan menunjukkan puncak performanya dan merebut posisi pole (start terdepan) untuk keempat kalinya di musim ini. Dalam babak kualifikasi yang berlangsung selama 1 jam penuh, pembalap Repsol Honda tersebut mampu menjadi satu-satunya pembalap yang mencatat waktu di bawah 1’34” – dengan waktu terbaik 1’33.948.

Penampilan Pedrosa dengan Repsol Honda sangat meyakinkan sejak start dan pada lap ketiga sudah mampu memperlebar jarak sebesar hampir 1.5 detik di depan Lorenzo. Pada lap ketujuh, Pedrosa mencetak lap tercepat di seri ini dengan waktu 1'34.340 (161.3 Kpj).

Salah satu insiden di kelas MotoGP terjadi pada awal lomba, tepatnya di tikungan pertama setelah start. Loris Capirossi (Rizla Suzuki) dan Nicky Hayden (Ducati Team) saling bersenggolan dan jatuh. Nicky Hayden berusaha melanjutkan balapan tapi kemudian terpaksa berhenti. Begitu pula Loris Capirossi yang harus menelan kekecewaan di kandangnya sendiri dan gagal finish pada balapan ke 200-nya di MotoGP.

Lap demi lap, Pedrosa dan Lorenzo semakin tak terkejar. Pertarungan yang cukup seru terjadi ketika Rossi berduel dengan Casey Stoner untuk merebut posisi ketiga. Kedua pembalap itu saling mendahului beberapa kali, namun akhirnya Stoner harus mengakui keunggulan The Doctor dengan Yamaha-nya. Andrea Dovizioso juga berhasil mendahului Casey Stoner tidak berapa lama kemudian.

Setelah itu, Rossi dan Dovizioso bersaing cukup ketat untuk menduduki peringkat ketiga dan menjadi pembalap Italia di posisi teratas untuk seri ini. Meskipun sempat dibuntuti dari jarak sangat dekat oleh Dovizioso, Rossi mampu bertahan tanpa membuat kesalahan. Pedrosa menjuarai lomba dan finish 1.9 detik di depan Lorenzo di posisi kedua, dan disusul oleh Rossi dengan selisih lebih dari satu detik di belakang rekan setimnya di Fiat Yamaha.

Di belakang Dovizioso dan Stoner, pasangan pembalap dari tim Monster Yamaha Tech 3, Ben Spies dan Colin Edwards, finish di posisi keenam dan ketujuh, diikuti Álvaro Bautista, Héctor Barberá (Páginas Amarillas Aspar) dan Marco Melandri (San Carlo Honda Gresini) yang menutup sepuluh besar juara. Rekan setim Melandri, Marco Simoncelli sempat terjatuh namun dapat melanjutkan balapan dan finish di urutan ke-14. Sedangkan, Mika Kallio dari Pramac Racing termasuk dalam deretan pembalap yang tidak menyentuh garis finish.

Dengan hasil balap MotoGP ini, Lorenzo masih memimpin klasemen dengan selisih 63 poin di atas Pedrosa. Rossi naik ke posisi keempat dengan selisih 9 poin di bawah Dovizioso.

Helm Baru Rossi
Bukan Rossi namanya kalau tidak tampil nyentrik dan penuh kejutan. Kali ini, Valentino Rossi memperkenalkan helm barunya yang berdesain cukup "aneh" di MotoGP. Di awal sesi latihan kedua di Misano hari Sabtu pagi, crew the Doctor tampak memamerkan helm tersebut di tengah-tengah wartawan.
Helm baru the Doctor sekarang dihiasi dengan gambar jam di bagian atasnya. Jam tersebut menurutnya menunjukkan waktu kurang lima (5) menit dari start balapan. Yang lebih unik lagi, jarum penunjuk jam akan selalu diupdate sebelum tiap-javascript:void(0)tiap balapan.

Tragedi Shoya Tomizawa
Kegembiraan Toni Elias yang menjuarai balapan kelas Moto2 harus berpayung duka. Pembalap muda dari Jepang berusia 19 tahun, Shoya Tomizawa, mengalami kecelakaan hebat yang mengakibatkan cedera serius pada tengkorak, dada, dan perut. Kecelakaan fatal itu terjadi di lap ke-12, saat  Tomizawa, Redding dan Alex de Angelis (JiR Moto2) saling berkejaran. Ketika keluar dari tikungan, Tomizawa tampak terlalu melebar sehingga roda depannya keluar jalur dan menyebabkan dia tergelincir. Naas bagi pembalap Jepang tersebut, dia terjatuh ke jalur balap. Redding dan Alex de Angelis yang membuntutinya tidak memiliki waktu yang cukup untuk menghindar. Motor kedua pembalap itupun menghantam tubuh Tomizawa dengan kecepatan tinggi.



Kondisi Tomizawa setelah kecelakaan tersebut sangat buruk. Dia mengalami cedera serius pada bagian dada dan perut, dan harus segera dirawat di klinik sirkuit Misano dengan dibantu pernapasan buatan. Pembalap muda tersebut lalu dibawa dengan ambulans menuju rumah sakit Riccione dengan dikawal oleh dua dokter. Helikopter tidak bisa dipergunakan karena Tomizawa harus mendapat pernapasan buatan. Namun, sekalipun semua usaha telah dilakukan untuk menyelamatkan nyawanya, Shoya Tomizawa akhirnya meninggal dunia tepatnya pada pukul 14.20 waktu setempat.

Toni Elías, mengatakan: “Yang saya rasakan sekarang hanyalah kesedihan dan kemenanganku hari ini tidak lagi bermakna. Saya sempat berbicara dan bergurau dengan Tomizawa kemarin di Clinica Mobile, dan kini, menyadari bahwa dia sudah tiada sangatlah menyedihkan. Hari ini, kami bahkan masih sempat bertarung saat dia berada di depan saya sebelum tragedi menyedihkan itu terjadi. Dia telah meninggalkan kesan yang terhapuskan dalam hidup saya."

Shoya Tomizawa, yang berasal dari Chiba, Jepang, adalah pembalap yang sangat populer di paddock MotoGP karena senyumnya yang ceria dan semangatnya di jalur balap. Dia mengawali karirnya ketika mengikuti Grand Prix kelas 125cc di sirkuit Motegi tahun 2006. Tahun 2008, dia menduduki peringkat runner-up untuk kelas 250cc di seri All-Japan Championship. Di musim lalu, dia menjadi pembalap tetap di kelas 250cc, dan menduduki peringkat ke 17 di kejuaraan dunia Grand Prix 250cc. Tahun ini, dia memasuki seri Moto2 di bawah bendera tim Technomag-CIP (Suter) dan mengukir sejarah dengan menjuarai seri pertama.

Sumber: http://www.motogp.com/



Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)