Al-Qur'an, yang terdiri dari 114 surah dan 30 juz, tidak diturunkan sekaligus. Wahyu ini diturunkan secara bertahap selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari, mencakup dua periode: Makkah dan Madinah.
Periode Makkah
Periode Makkah berlangsung sebelum hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Pada masa ini, wahyu yang diturunkan umumnya berkaitan dengan akidah (keimanan) dan tauhid (ajaran dasar Islam). Sebanyak 86 surah diturunkan selama 12 tahun 5 bulan.Periode Madinah
Setelah hijrah, periode Madinah dimulai. Wahyu pada masa ini lebih banyak membahas muamalah (interaksi sosial), syariat (aturan Islam), dan hukum-hukum Islam. Sebanyak 28 surah diturunkan selama 9 tahun 9 bulan. Ayat terakhir yang diturunkan adalah surah Al-Maidah ayat 3.Hikmah Turunnya Al-Qur'an Secara Bertahap
Turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan zaman. Setiap ayat menjadi solusi bagi problematika sosial, krisis moral, isu keagamaan, dan hikmah dari kisah-kisah nabi terdahulu.
Sebagian kaum musyrik mempertanyakan mengapa Al-Qur'an tidak diturunkan sekaligus seperti Taurat kepada Nabi Musa AS atau Zabur kepada Nabi Daud AS. Allah SWT menjawab pertanyaan tersebut melalui wahyu, menjelaskan tiga alasan utama:
Lanjutkan membaca
Menguatkan dan Menenangkan Hati Rasulullah SAW
Wahyu yang turun secara bertahap menjadi penghibur dan penguat hati Rasulullah SAW. Dengan ini, Nabi Muhammad SAW dapat menjalankan tugas menyampaikan Al-Qur'an dengan mudah dan rinci.-
Mempermudah Hafalan dan Pemeliharaan Al-Qur'an
Dengan turunnya wahyu secara bertahap, Rasulullah SAW lebih mudah menghafal Al-Qur'an. Ayat-ayat yang dihafal terjaga dari perubahan dan kerusakan. Hal ini berbeda dengan kitab yang hanya tertulis, yang rentan diubah. Proses ini memastikan kesucian Al-Qur'an tetap terjaga dari generasi ke generasi. -
Kemudahan Pembelajaran dan Pembacaan Tartil
Wahyu yang diturunkan bertahap memudahkan umat untuk memahami dan mempelajari Al-Qur'an. Allah memerintahkan membaca Al-Qur'an secara tartil (seksama dan hati-hati) sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Qiyamah (75): 17-18.
Kesimpulan
Seandainya Al-Qur'an diturunkan sekaligus, hal ini dapat membuat hati Nabi Muhammad SAW goyah dan menyulitkan umat untuk menghafal serta mempelajarinya secara tartil. Namun, dengan proses bertahap, Al-Qur'an mampu menjadi pedoman yang kokoh dan mudah dipahami.Penyebaran dan Pelestarian Al-Qur'an
Setelah Rasulullah SAW wafat, penyebaran Al-Qur'an terus berlanjut. Pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq, potongan tulisan tangan para sahabat disusun kembali, diurutkan per ayat dan per surah, hingga menjadi mushaf yang terjaga hingga kini. Demikianlah penjelasan mengenai turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari proses ini dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui pedoman-Nya. Aamiin.Oleh: Ust. Khudzaifah Amin